RAJA ADI
KALUT [pakalut]
Raja
Adi Kalut atau
pokalut masih keturunan
dari Raja tahana,
yang berdiam di
kepulauan BANGKURUNG, salah
satu daerah masih
bagian dari Kepulauan
Banggai, di jaman
ADI KALUT upeti
atau pajak mulai
di berlakukan. Pajak
diwajibkan kepada
setiap daerah yang
masarakat atau pejabat melakukan pelanggaran terhadap peraturan
terutama daerah yang
baru dikuasai,
jadi pajak di
sini besifat sebagai sangsi .
konon ceritera di
jaman itu pembayaran
upeti dengan getah
lebah madu yang
bahasa daerah ini
menyebutnya TALU, getah
talu akan digunakan bahan perekat
batu guna membangun
benteng-benteng pertahanan
dari serangan musuh
dan sebagian
dikirim keluar
daerah untuk kepentingan pembangunan candi.
dengan cara mencampurkanya bersama
putih telur perekat
ini bisa mambatu untuk pengeras. Raja Adi
kalut konon pernah
mengirim TALU ke
jawa membantu pembangunan
Candi BOROBUDUR melalui seorang
kurir Raja SYAILENDRA
bernama BUNGALAN dalam
kesepakatan kerjasama BARTER, yaitu Talu ditukar dengan tembikar, alat-alat
dapur berupa periuk dll,
kebutuhan peralatan perang.
dan belum diketahui
pasti berapa lama
Raja ADIKALUT ini
bertahan, namun yang
sudah dapat dipastikan kerajaan BOLUKAN
di zaman ini sudah
mengenal peradaban yang
lebih baik, kehidupan
rakyatnya sudah memiliki
keterampilan lebih maju
dari masa sebelumnya.
ceritera Adi kalut
sudah masuk ke
zaman sejarah, di mana
manusia di zaman itu
telah mengenal peradaban.
ADI
KALUT mengakhiri masa
jabatanya sebagai Raja
di daerah BUNGKUKO MALING di kepulauan BANGKURUNG. Tidak meninggalkan
buktinya karena konon
cerita Adi kalut
MOKSA .
ADI KALUT
yang berarti Raja
Loreng, karena konon
sang Raja ADI
KALUT mampu merubah
dirinya menjadi se-ekor
MACAN bulu putih
bercorak kelabu yang dalam bahasa Banggai
"KALUT (corak kelabu)".
Sesudah masa
Adi kalut berakhir,
BOLUKAN tidak lagi
memiliki pemimpin atau
seorang Raja dan
sempat berlalu ratusan
tahun lamanya sampai
masa datangnya Raja
berikutnya ADI MOUTE.
Adikalut berkuasa
diperkirakan sebelum
pada abad ke 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar