RAJA
GAHANA/GAHANI
GAHANA [Gahani ],
adalah manusia pertama
yang lasim di
ceritakan oleh orang
tua kenamaan di Derah Banggai dengan
sebutan Raja Pertama. Gahana adalah
manusia hidup di
zaman masa Akhir Air BAH jaman
NUH, berdiam disalah satu daratan
tua menurut pemahaman
para tokoh daerah
ini adalah salah
satu daratan yang
pertama muncul ke
permukaan air setelah
± 900 [sembilan ratus tahun]
bumi dipenuhi
dengan genangan air
BAH, dan menurut
sumber yang ditemui oleh penelusuran
tim penyusun, bahwa
raja Gahana di
kenal oleh manusia
jaman Sejarah dalam
wujut tinggal petilasan, dan Ceritanya
turun-temurun, daratan
yang di maksud
adalah daratan LIPU TUMBE
yang berarti daratan pertama.
Konon di akhir Air BAH daratan
yang muncul lebih
dulu disebut Dunia ke Satu (1) yakni
tanah bumi timur.
daratan ke dua
adalah tanah bumi
china disebut Dunia ke dua (2)
dan pengeringan terakhir
adalah tanah Bumi
jasirah Yaitu ARABIA dan
air berkumpul satu
titik fokus di
kutup utara lalu
naik ke atmospir.
Perahu Kapal NUH
bergerak mengikuti gerak
arus ke barat
terus ke arah
utara barat laut
dan berlabuh di
sebelah selatan ARMENIA Turki .
Sebagai daratan
pertama muncul maka
daratan ini disebut dangan daratan
tua. Asal usul
Raja Gahana tak
satupun yang dapat
memastikan, maka cerita
tantang sang Raja
ini masih menjadi
misteri, Raja Gahana
hadir di tengah
kaumnya dalam setiap
sembilan sampai sepuluh
bulan [hitungan bulan
di langit] yang
sebelumnya Raja Gahana adalah
orang pertama menurunkan
para raja- raja sesudahnya,
dan memperkenalkan Nama-Nama
benda, Bahasa, jenis makanan
yang dapat dikonsumsi, Raja Gahana
inilah konon yang
menamai mahluk berakal
dengan sebutan SEA di daerah Banggai pada masa itu.
SEA yang berarti mahluk yang terus berefolusi dari satu fase ke fase berikutnya sampai sempurna, mulai dari tidak berbentuk, keluar benjolan yang cikal-bakal tangan dan kaki, berpindah tempat dari kandungan melalui kalahiran, tidur, kemudian merangkak, perlahan belajar berdiri dan mampu berjalan dengan dua kaki, berkata-kata dan terus sapai dewasa mampu berpikir pada akhirnya menciptakan kebudayaan kemudian memilih yang selalu menjadi keutamaanya dan tetap sampai saat sekarang ini dikanal dengan Tradisi serta Kebudayaan.
SEA yang berarti mahluk yang terus berefolusi dari satu fase ke fase berikutnya sampai sempurna, mulai dari tidak berbentuk, keluar benjolan yang cikal-bakal tangan dan kaki, berpindah tempat dari kandungan melalui kalahiran, tidur, kemudian merangkak, perlahan belajar berdiri dan mampu berjalan dengan dua kaki, berkata-kata dan terus sapai dewasa mampu berpikir pada akhirnya menciptakan kebudayaan kemudian memilih yang selalu menjadi keutamaanya dan tetap sampai saat sekarang ini dikanal dengan Tradisi serta Kebudayaan.
Itulah MANU [keturunan] SEA [tersempurnah] atau bahasa Bolukan dikenal dengan
BAABALIK [ berubah-ubah].
Maka pengakuan para
tokoh terkemuka Banggai,
Gahana inilah yang
di Namai SEA
dan keturunanya yang disebut MANU, dan
sampai saat ini
disebut MANU SEA [manusia] . adapun
tempat berdiam Raja
Gahana [ SEA ] di salah
satu daerah banggai
yang yang lazim Orang Banggai menyebutnya
Daerah SEA-SEA, karena disanalah
keturunan SEA itu
Beranak- finak, Daratan Tua
Sea sendiri telah
beralih Nama menjadi
PELING Sekarang dikenal Pulau Peling, diabadikan
dengan Cerita Rakyat
di Masa Lampau
yang menyebutkan bahwa
salah satu Bani
ADAM yang selamat
dari Air BAH
adalah seorang putri
dari negeri CHIN [ china ] bani
IQLIMA, masuk ke dalam
sebatang bambu yang
tidak mungkin air
dapat masuk, dan
terbawah oleh Air BAH sampai terdampar
di Daratan Sea,
daratan yang permulaan
muncul ke permukaan
setelah ± 900
tahun bumi di
penuhi genangan Air
BAH.
Pertemuan antara
GAHANA dan Putri
CHIN inilah lahirnya
keturunan – keturunan yang tidak
terhitung lagi hingga
menjadi Nama suku
dan bangsa Bangsa di zasirah BUMI.
SEJAK kejadian
musibah Air BAH,
keturunan Bani ADAM
Sampai bani IDRIS,
penelusuran sejarah diperkirakan seluruh mahluk
musnah kecuali yang
selamat par pengikut yang bersama NUH
dan untuk makhluk jenis
manusia tinggal beberapa
yang masih ada,
inilah pelanjut regenerasi
penerus ke Khalifaan
di bumi .
Putri CHIN
sendiri dikenal
dengan panggilan putri
JIN sinonim kata
CHIN karena bahasa
atas panggilan CHIN
yang berulang-ulang maka
terbiasa menjadilah bunyi
jin. Putri sendiri
mengenalkan diri dengan
nama yang sebenarnya
adalah LING, Sedangkan
Bahasa SEA-SEA untuk
perempuan atau Wanita
adalah PE’E [jenis
kelamin wanita], MOSUBO’IAN
[sipat kewanitaan ] , atau Boine [raut
perangai wanita]. Itulah
putri Chin dipanggil dengan nama PE’ELING
dengan demikian kendaraan
yang ditumpangi
putri CHIN inilah
diabadikan dengan
paggilanya sebagai sorang
yang selamat dengan
kendaraan sepotong
bambu, Daerah ini
menyebutnya PELING. Orang
kemudian menyebutnya Pulau
PELING.
Saudagar China yang pernah singgah dan berdiam di daratan ini dengan menyebunya POWLENG sebutan ini sempat tersohor sapai ke Eropa sehingga mengundang perhatian seorang panglima dari Negeri CHINA menelusuri kisah ceritera Putri CHIN [JIN], Seorang panglima perang bernama HOOW panglima perang Angkatan Laut China yang sangat di takuti di masanya dan sapai saat ini jangkar kapalnya tertambat di daratan pulau peling.
Saudagar China yang pernah singgah dan berdiam di daratan ini dengan menyebunya POWLENG sebutan ini sempat tersohor sapai ke Eropa sehingga mengundang perhatian seorang panglima dari Negeri CHINA menelusuri kisah ceritera Putri CHIN [JIN], Seorang panglima perang bernama HOOW panglima perang Angkatan Laut China yang sangat di takuti di masanya dan sapai saat ini jangkar kapalnya tertambat di daratan pulau peling.
Raja Gahana
bertahta menjadi pemimpin
di kaumnya selama
ribuan tahun. Gahana
sendiri adalah yang
berarti “BENAR”
Setiap upacara nama
itu di sebut-sebut
sebagai pujian kepada
sang raja yang
di Agungkan di
masanya
Karena Asal-Usul
yang sangat
misteri dan tak
satupun yang bisa menjelaskan dengan pasti
siapa dan dari
mana asalnya, maka kesejarahanya GAHANA dan
PE’ELING dimaknai
dengan perjalanan sejarah
KING DOM SKY-EARHT [kerajaan
langit- dan bumi], sang Putri
Chin sendiri kesejarahanya disebut Putri dari
kayangan, yang menurut sumber
para Tokoh Tertua Daerah Banggai sendiri
proses perjalanan ke Khalifaan di bumi
berjalan dua besar
yakni Dari sejak
ADAM sampai ke
IDRIS dan awal
NUH. Yang ke
dua di masa
Akhir Air BAH yang
disambung oleh
keturunan NUH dan
manusia yang masi
hidup disudut
pelosok bumi atau
sisa daratan yang
kering.
Gelar lain
Raja GAHANA dalam
bahasa/dialeg Banggai adalah
NGINALOSON, yang berarti berputar-putar di
tempat duduknya, ini
dimaksud karena
naiknya air sampai
ke puncak tertinggi
sisa sebagian tanah
yang di tempati
sang Raja yang tidak
terjamah oleh genangan
air, sang raja
bergerak beputar-putar sambil duduk
di tempat duduk dan menoleh
setiap gelombang air
dan tiupan angin
topan yang menerpa
sisa gundukan tanah
di sekitarnya.
Gelar Permaisuri PE’ELING dalam bahasa/dialeg Banggai adalah PINOLONGGON, yang berarti tersampaikan/terselamatkan atas bantuan
suatu mu’jizat termasuk
alat sepotong Bambu
hingga saat ini
di abadikan dengan
Nama PELING.
Demikianlah sejarah
singkat perjalanan Raja
GAHANA yang tidak
dan atau belum
ada penjelasan rupa
bentuk manusia di
zaman itu maka
dari ulasan perjalanan
Raja GAHANA dapat
penyusun menyebutkan zaman
itu adalah zaman
PRASEJARAH..
ode lakon monondoko mu nunuton..
BalasHapus