1ADI PALAMBAL
[polammbal]
ADI
PALAMBAL berkuasa menurut
ceritra rakyat cukup
lama, palambal adalah
gelar yang berarti
selalu muncul, selalu mengorbit,
raja palambal dalam
ceritra rakyat mampu mewujutkan
diri menjadi sosok
Naga Raksasa yang
bertatah di daerah
yang diberi
Nama oleh masarakat
banggai pasir puti
lambako sebelah selatan
pulau Banggai. keadaanya
selalu muncul diberbagai penjuru negeri. raja
ini mampu berbahasa
denga siapa saja
dan bahasa apa
saja, sehingga setiap
negeri yang dijumpainya dengan cepat
menyesuikan dirinya. sosok Adi Palambal inilah
yang konon ceritra
rakyat banyak mendirikan kerajaan
kerajaan diberbagai
daerah di Nusantara
sampai ke luara
Negeri. walaupun Daratan
banggai daerah yang
terbilang kecil Namun
daerah ini memiliki
peran sejarah dan
kesejarahan sebagai tanah
penglurusan dan tertakdir
pada keadaan, kehadiran,
penciptaan alam semesta,
dari tradisi kesenian,
adat istiadat, jenis
makanan, batuan darat-laut, jenis
satwa flora dan
faunanya, bentuk pulau
yang berbentuk komponen
tubuh manusia, sudah
dapat di pastikan
bahwa Daratan BOLUKAN
BANGGAI adalah Bagian
dari ceritera sejarah
keajaiban DUNIA.
Agar
perlu di ketahui
bahawa, silih berganti
ke lima raja
tersebut tidaklah melalui
pelantikan lazimnya raja- raja yang
selama ini dikenal, melainkan terjadi
secara Alamiah, dengan melalui
penyesuaian scara alami,
dan atau melalui
pertarungan adu kesaktian,
maka dalam hal
ini setiap priode
raja selesai seiring
berjalanya waktu akan
hadir sosok baru
yang bahkan tidak
diketahui darimana
asal-usulnya, demikian seterusnya sampai di
masa basalo sangkap
[empat besar].
Di
masa ADI PALAMBAL
inilah yang menempatkan
empat besar sebagai
tanda di empat
penjuru kekuasaanya dengan
empat jenis tanah
Abadi yang menurut
cerita sejarah rakyat
nanti disuatu
hari yang tidak
diketahui akan
menjadi tanah perjanjian besar
dalam sejarah bangsa-bangsa DUNIA. Apakah ini
sudah terjadi atau
belum terjadi, entahlah
itulah sejarah. keempat
jenis tanah tersebut
yang di beri
kuasa kepada empat
wilayah untuk tetap
melestarikanya sampai disuatu masa perjanjian
itu tiba, dengan
itulah kempat di
sebut sebagai tano
bukuno atu tulang
tanah, di sebut
tano tumbuno atau
tuan tanah karena
merekalah yang di
beri wewenang menjaganya . walaupun
mereka memiliki tradisi
dan perangai yang
berbeda namun mereka
tetap berbendera sama
warna merah dan
ini tidak pernah
berani merubahnya, seperti
tanah itu, memiliki
warna yang beda
namun jenisnya tetap
sama . itulah maksud
empat basalo [basalo
sangkap].
Keempat raja-raja
kecil ini meskipun
satu daerah atau
satu pulau selalu
berselisih. Tidak pernah
bersatu masing-masing ingin
berkuasa dan ingin
menguasai satu sama
lainnya. Mereka saling
menonjolkan dan merasa
bangga dengan kelebihanya masing-masing bahwa
hanya merekalah yang
terhebat, sakti, kuat, gaib,
istimewa, ini terus
menjadi persaingan di
antara raj-raja tersebut. walaupun demikian persaingan
ke empat raja-raja tidak
pernah sampai terjadi
peperangan atau pertumpahan
darah. adu kesaktian
sering terjadi untuk
saling menguji kemampuan
dan saling mengunguli
sat sama lainya.
Persaingan
dan perselisihan ini
berlansung sejak awal
mereka menerima mandat
menjaga empat daerah
masing-masing sampai pada
abad ke 16,
di perkirakan
kira-kira di tahun
1525. Tanah empat
jenis ini adalah
salah satu material
yang di gunakan
apabila ada calon
pemimpin yang akan
di lantik maka
di sumpah dengan
saksi empat tanah
tersebut untuk meluruskan
segala hal dan
kesalahan yang bisa
di langgar dalam
melaksanakan tugasnya, konon
tanah ini pernah
di ambil saat
sumpah adat Ir.
SOEKARNO diNobatkan
sebagai PRESIDEN RI
Seumur hidup.. maka tanah
tersebut disebut
tanah penglurusan “ TANO
BOLUKAN “ .