Rabu, 16 November 2016

Makalah sistem pengendalian Manajemen



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan teknologi yang semakin canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung semua kegiatan perusahaan untuk tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektivitas maupun efisiensi kerja. Untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, maka perusahaan akan mempersiapkan strategi-strategi sebagai arahan didalam mencapai tujuan. Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien, manajemen melakukan suatu proses yang disebut dengan pengendalian.

Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan memperhatikan masalah operasional dengan anggaran keuangan sebagai pedukung kegiatan dengan melakukan penyususan rencana aggaran pada waktu yang lebih awal, melalui pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban, serta laporan anggaran dan realisasinya dari setiap pusat pertanggungjawaban untuk dapat menentukan prestasi pusat pertanggungjawaban.

Maka dalam hal ini Peran penting Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban dalam penyusunan anggaran sangatlah penting dalam sebuah Organisasi atau Perusahaan.


1.2.   Rumusan Masalah

Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan anggaran  merupakan bagian yang harus dijalankan, untuk pengendalian biaya dan menilai pencapaian target.


 Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi pokok permasalahan makalah ini adalah:
1.      Definisi, Karakteristik Dan Fungsi Anggaran;
2.       Kedudukan Anggaran Dalam Perencanaan Menyeluruh Perusahaan;
3.      Organisasi Penyusunan Anggaran;
4.      Penyusunan Anggaran Aspek Teknis Dan Aspek Perilaku.




1.3.   Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan Utama dari makalah ini adalah  Untuk mengetahui lebih lanjut  tentang Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran selain dari itu tujuan makalah ini juga sebagai penyelesaian tugas dan bahan diskusi Kelompok 6 dalam Mata kuliah Akuntansi Manajemen.
















BAB  2
PEMBAHASAN


2.1.    PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN

Dalam pengelolaan perusahaan,manajemen menetapkan tujuan (Goals) dan sasaran (Objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.


2.2.    DEVINISI ANGGARAN

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program.

Mengapa perusahaan menyusun anggaran??

Penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, system informasi manajemen.

Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana kerja jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba,pemilihan rencana kerja didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba.


2.3.    KARAKTERISTIK ANGGARAN

Anggaran mempunyai Karakteristik sebagai berikut  :
1.      Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan;
2.      Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun;
3.      Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen;
4.       Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran;
5.       Sekali disetujui, anggaran hanyan dapat diubah dibawah kondisi tersebut;
6.      Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

2.3.1.      Satuan yang digunakan untuk menyatakan anggaran

Anggaran berisi kuantitatif keuangan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka pendek perusahaan. Oleh karenaitu Departemen Pemasaran berisi kuantitas produk yang akan di jual (dinyatakan dalam kilogram) atau (sale forecast dinyatakan dalam unit produk yang dijual) sementara harga jual (dinyatakan dalam rupiah).

2.3.2.      Jangka waktu anggaran

Meskipun satu tahun 12 bulan biasanya merupakan jangka waktu yang dicakup oleh angaran, anggaran jangka pendek biasanya dicakup 3 sampai 6 bulan tergantung sifat bisnis perusahaan.
Jangka waktu anggaran harus memenuhi syarat berikut ini  :
a.       Jangka waktu anggaran harus dibagi kedalam jangka waktu bulanan;
b.      Jangka waktu anggaran harus cukup untuk menyelesaikan produksi produk;
c.       Jangka waktu anggaran harus mencakup satu siklus musim untk bisnis yan bersifat musiman;
d.      Jangka waktu anggaran harus cukup panjang untuk memungkinkan pembelamjaan produksi di muka sebelum kebutuhan nyata;
e.       Jangka waktu anggaran harus sesuai dengan periode akuntansi keuangan untuk memungkinkan perbandingan antara hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.

2.3.3.      Komitmen manajemen

Perbedaan yang mencolok antara anggaran dengan prakiraan adalah adanya komitmen manajemen dalam anggaran. Proses penyusunan angaaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role setting) yang setiap manajer dalam jenjang organisasi diberi peran tertentu untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Untuk memungkinkan para manajer melaksanakan peran mereka , setiap manajer memerlukan alokasi sumber daya ( sumber daya manusia,modal,uang).

Dengan demikian proses penyusunan anggaran yang berhasil adalah yang dapat menjadikan setiap manajer dalam organisasi perusahaan memiliki persepsi yang jelas mengenai peran mereka masing-masing dalam mencapai sasaran anggaran. Persepsi yang jelas mengenai peran manajer dalam mencapai sasaran anggaran hanya dapat berwujud jika dua syarat berikut ini dipenuhi:
1.      Sasaran anggaran diterima dengan jelas oleh manajer yang bertangung jawab untuk mencapainya
2.      Manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran anggaran diberi alokasi sumber daya yang memadai untuk mencapai sasaran anggaran.

2.3.4.      Review dan persetujuan anggaran

Perbedaan lain antara anggaran dan prakiraan adalah tidak adanya proses penelaahan dan persetujuan dalam penyusunan prakiraan. Prakiraan ditujukan untuk memperkirakan apa yang terjadi dimasa yang akan dating berdasarkan berbagai asumsi kondisi tertentu.
Penyusunan anggaran memerlukan tahap sebagai berikut  :
1.      Penetapan sasaran oleh menejer atas;
2.      Pengajuan usulan aktivitas dan taksiran sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktvitas tersebut oleh menejer bawah;
3.      Refiew oleh menejer atas terhadap usulan anggaran yang oleh menejer bawah;
4.      Persetujuan oleh menejer atas atas usulan anggaran yang diajukan oleh menejer bawah.
2.3.5.      Perubahan anggaran

Karena anggaran berisi komitmen manajer penyusun anggaran,maka anggaran merupakan tolok ukur terbaik kinerja manajer. Oleh karena itu,tidaklah mudah melakukan revisi anggaran,selama kondisi yang dipakai sebagai dasar penyusunannya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Jika anggaran seringkali direvisi,anggaran tidak dapat lagi dipakai sebagai tolak ukur kinerja manajer.

2.3.6.      Analisis penyimpangan

Pelaksanaan anggaran berupa berbagai aktivitas yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran anggaran. dalam pelaksanaan aktivitas tersebut dikonsumsi berbagai sumber daya yang diukur dengan menggunakan informasi akuntansi.



2.4.    FUNGSI ANGGARAN

1.      Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja;
2.      Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan perusahaan dimasa yang akan datang;
3.      Angggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan yang menghubungkan manajer bawah dan manajer atas;
4.      Angggaran berfungsi sebagai tolok ukur yang dipakai sebagai pembanding hasil operasi sesungguhnya;
5.      Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian;
6.      Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan.
2.5.     KEDUDUKAN ANGGARAN DALAM PERENCANAAN MENYELURUH PERUSAHAAN

2.5.1.      Penetapan Filosofi dan Misi

Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar (basic beliefs) yang menjadi parameter bagi perusahaanan karyawannya. Filosofi merupakan apa yang sebaiknya dikerjakan dan apa yang sebaiknya tidak dikerjakan oleh perusahaan.
Contoh:
·         Intregritas
·         Manajemen
·         Perencanaan
·          Konsumen
·         Karyawan
·         Laba
·         Pertumbuhan
·         Lingkungan
·         Pemasok
Misi(mission) adalah fokus utama bisnis perusahaan yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

2.5.2.      Penetapan tujuan (goal) dan Strategi

Tujuan adalah akhir sebuah kegiatan, hasil yang dicapai. Bagi perusahaan secara keseluruhan, tujuan memberikan jawaban atas pertanyaan. Strategi adalah metode atau rangkaian kegiatan untuk menghadapi pesaing. Strategi dapat bersifat proaktif dan reaktif. Strategi memberikan jawaban atas pertanyaan.

2.5.3.      Penyusunan Program

Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai program-progran yang akan dilaksanakan oleh perusahan dan taksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada setiap program tersebut.

2.5.4.      Penyusunan Anggaran

Anggaran adalah suatu rencana kegiatan yang dinyatakan selain kuantitatif, biasanya dalam satuan uang,yang berjangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.


2.6.     ORGANISASI PENYUSUNAN ANGGARAN

2.6.1.      Komite Anggaran
Komite anggaran terdiri dari :
a.       Direktur utama sebagai ketua merangkap anggota komite;
b.      Direktur pemasaran sebagai anggota;
c.       Direktur produksi sebagai anggota;
d.      Direktur keuangan sebagai anggota;
e.       Manajer departemen keuangan sebagai sekretaris komite.
Tugas komite adalah :
a.       Merumuskan sasaran anggaran dan kebijakan pokok perusahaan untuk tahun anggaran;
b.      Menyampaikan informasi mengenai tujuan dan kebijakan pokok tersebut kepada para manajer pusat pertanggung jawaban;
c.       Menelaah rancangan anggaran yang diajukan oleh para manajer pusat pertanggung jawaban;
d.      Melakukan negoisasi dengan para manajer pusat pertanggung jawaban mengenai rancangan anggaran yang mereka ajukan;
e.       Mengajukan rancangan anggaran perusahaan secara keseluruhan kepada dewan komisaris dan rapt umum pemegang saham (RUPS);
f.       Menelaah anggaran yang telah disetujui oleh dewan komisaris dan RUPS;
g.      Melakukan negoisasi dengan para manajer dipusat pertanggungjawaban mengenai anggaran yang telah di sahkan oleh RUPS;
h.      Melakukan revisi anggaran , sesuai dengan kebijakan rapat umum pemegang saham.
2.6.2.      Departemen Angaran
Fungsi ini dipegang oleh departemen anggaran dan rincian fungsinya adalah sebagai berikut:
1.      Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyiapan rancangan anggaran setiap pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan;
2.      Mengkoordinasi dan menerbitkan asumsi-asumsi yang dipakai sebagai dasar penyusunan rancangan anggaran perusahaan;
3.      Membantu setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun rancangan anggaran pusat pertanggunjawaban;
4.      Mengolah rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban menjadi rancangan anggaran induk (master budget);
5.      Menganalisis rancangan anggaran dan memberikan rekomendasi kepada komite anggaran;
6.      Menganalisis realisasi anggaran , menafsirkan hasil-hasilnya dan membuat laporan ringkas mengenai hasil analisisnya tersebut kepada direksi;
7.      Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggaran perusahaan.


2.7.     PENYUSUNAN ANGGARAN - ASPEK TEKNIS

Anggaran induk terdiri dari 3 komponen: anggaran operasi (operating budget), anggaran modal (capital budget), dan anggaran keuangan (financial budget). Anggaran operasi bersangkutan dengan aktivitas untuk menghasilkan laba perusahaan. Anggaran modal bersangkutan dengan tambahan dan pengurangan aktiva tetap perusahaan, anggaran modal disusun berdasarkan prakiraan penjualan jangka panjang. Anggaran keuangan bersangkutan dengan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.

2.7.1.      Proses penyusunan anggaran induk

Anggaran operasi terdiri dari laporan rugi laba yang proyeksikan yang dilampiri dengan anggaran berikut ini: anggaran penjualan, anggaran biaya perpusat pertanggung jawaban (terdiri dari anggaran biaya produksi, anggaran biaya administrasi dan umum, dan anggaran biaya pemasaran), anggaran persediaan produk jadi, anggaran harga pokok penjualan.

Proses penyusunan anggaran induk perusahaan dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut ini:
1.      Komite anggaran menyusun pedoman anggaran (budget guideline) yang berisi kebijakan pokok perusaan dalam bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan, dan umum;
2.      Penyusunan rancangan anggaran penjualan oleh departemen pemasaran, berdasarkan kebijakan pokok perusahaan dan prakiraan penjualan jangka pendek;
3.      Penyusunan rancangan anggaran biaya perpusat pertanggungjawaban berdasarkan kebijakan pokok perusahaan dan rancangan anggaran penjualan oleh para manajer pusat pertanggungjawaban. Pusat-pusat pertanggunjawaban dibagi menjadi menjadi 3 kelompok:
a)      Pusat pertanggungjawaban produksi yabg terdiri dari departemen-departemen dibawah fungsi pemasaran.
b)      Pusat pertanggungjawaban pemasaran yang tersiri dari departemen-depatemen dibawah fungsi pemasaran.
c)      Pusat pertanggungjawaban administrasi dan umum yang terdiri dari departemen-departemen dibawah fungsi keuangan, akuntansi dan umum.
4.      Penyusunan rancangan anggaran persediaan produk jadi oleh departemen produksi;
5.      Penyusunan rancangan anggaran harga pokok penjualan oleh departemen anggaran berdasarkan racangan anggaran biaya produksi, rancangan anggaran persediaan produk jadi, dan rancangan anggaran penjualan;
6.      Penyusunan rancangan laporan rugi laba yang diproyeksikan berdasarkan rancangan anggaran penjualan, rancangana anggaran harga pokok penjualan, dan rancangan aggaran biaya pemasaran, rancangan anggaran biaya administrasi dan umum;
7.      Penyusunan rancangan anggaran modal berdasrkan prakiraan penjualan jangka panjang;
8.      Penyusunan rancangan anggaran kas berdasarkan rancangan anggaran penjualan, rancangan biaya perpusat pertanggungjawaban, dan rancangan anggaran modal;
9.      Penyusunan rancangan neraca yang diproyeksikan berdasarkan arangcangan anggaran kas dan berbagai asumsi yan lain;
10.  Penyusunan rancangan anggaran modal kerja;
11.  Penelaahan rancangan anggaran biaya pusat pertanggungjawaban oleh komite anggaran;
12.  Negosiasi rancangan anggaran biaya pusat pertanggungjawaban antara para manajer puasat pertanggungjawaban dengan komite anggaran;
13.  Persetujuan rancangan anggaran biaya pusat pertanggungjawaban oleh komite anggaran;
14.  Penyesuaian rancangan anggaran induk oleh departemen anggaran sebagai akibat dari hasil proses negisiasi antara para manajer pusat pertanggungjawaban dengan komite anggaran;
15.  Pengajuan rancangan anggaran induk oleh komite anggaran kepada dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham;
16.  Penelaahan rancangan anggaran induk oleh dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham;
17.  Pengesahan rancangan anggaran induk menjadi anggaran induk perusahaan oleh rapat umum pemegang saham.


2.8.     PENYUSUNAN ANGGARAN - ASPEK PERILAKU

Aspek perilaku dalam penyusunan anggaran bersangkutan dengan perilaku yang dibawa dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku yang timbul sebagai akibat orang mencoba hidup dengan anggaran. Dalam proses penyusunan anggaran kemungkinan akan timbul kekwatiran di hati manajer pemasaran mengenai kemungkinan tidak dinaikan nya batas biaya kebijakan (discretionary costs) untuk departemennya dan ketakutan seorang manajer yang harus mengatakan bahwa untuk tahun anggaran yang akan dating tidak aka nada kenaikan gajin dan upah karyawan, serta kecemburuan dalam hati manajer tertentu kepada manajer lain yang mendapatkan persetujuaan kenaikan biayanya. Tahap-tahap proses penyendalian amggaran (budgetary control prosess)

2.8.1.      Tahap Penetapan Sasaran

Tujuan perusahaan kemudian dirinci lebih lanjut ke dalam sasaran (goal) dan dibebankan pencapaiannya kepada manajer tertentu dalam proses penyusunan anggaran. Sasaran adalah target tertentu yang diarahakan untuk mencapai tujuan.

2.8.2.      Tahap Implementasi

Setelah sasaran ditetapkan dan ditunjukan manajer yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran tersebut, serta dialokasikan sumber daya kepada manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran anggaran, fungsi anggaran dalam perusahaan kemudian mengkonsolidasikannya kedalam suatu anggaran komprensif yang formal untuk disahkan oleh direksi dan pemegang saham.

Tahap implementasi anggaran dilaksanakan melalui dua kegiatan penting  :

1.      Komunikasi anggaran
Manajer fungsi anggaran bertanggung jawab untuk mengkomunikasikananggaran yang telah disahkan kepada para manajer jenjang menengah dan bawah.
2.       Kerja sama dan koordinasi.
Implementasi anggaran yang berhasil memerlukan kerja sama orsng yang memiliki berbagai macam keterampilan dan bakat setiap dimensi rencana yang tercantum dalam anggaran harus dijelaskan secara hati-hati kepada manajer yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya agar berkembang di ddalam dirinya rasa keterlibatan mereka dan pentingnya mereka dalam konteks anggaran secara keseluruhan.

2.8.3.      Tahap Pengendalian dan Evakuasi Kerja

Sasaran anggaran tidak akan tercapai tanpa pemantauan secara terus menerus kemajuan karyawan dalam mencapai sasaran mereka. Dalam tahap pengendalian dan evakuasi kinerja, kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang tercantum dalam anggaran, untuk menunjukan bidang masalah dalam organisasi dan menyarankan tindakan pembetulan yang memadai bagi kinerja yang berada di bawah standar.

2.8.4.      Karakteristik Anggaran yang Baik

Anggaran yang baik memiliki karakteristik berikut ini:

a.      Anggaran disusun berdasarkan program
Proses manajemen perusahaan dimulai dengan perencanaan strategic (strategic planning) yang dalamnya terjadi proses penetapan tujuan perusahaan dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan perusahaan ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih proses manajemen perusahaan kemudian diikuti penyusunan program-program untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam perencanaan strategic.
Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai program yang akan dilaksanakan perusahaan dan penaksiran sumber yang dialokasikan kepada setiap program tersebut. Program merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam perencanaan strategik.
b.      Anggaran Disusun Berdasarkan Karakteristik Pusat Pertanggung jawaban yang Dibentuk dalam Organisasi Perusahaan.

Menurut karakteristik masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban dalam 4 golongan: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, pusat investasi.
·         Proses pengendalian pusat biaya kebijakan dimulai dengan pembuatan anggaran biaya yang disetujui oleh manajemen puncak;
·         Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diukurmkinerjanya berdasarkan pendapatannya.
·         Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diukur dari tersebut. Oleh karena itu dalam pusat laba, baik masukan maupun keluarannya diukur dalam satuan rupiah untuk menghitung laba, yang dipakai sebagai sebagai pebgukur kinerja manajernya.

2.8.5.      Anggaran Berfungsi sebagai Alat Perencanaan dan Alat Pengendalian

Agar proses penyusunan anggaran dapat menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat pengendalian , proses penyusunan anggaran harus mampu menanamkan “sense of commitment”dalam diri penyusunnya. Proses penyusunan anggaran yang tidak berhasil menanamkan “sense commitment” dalam diri penyusunnya berakibat anggaran yang disusun tidak lebih hanya sebagai alat perencanaan belaka; yang jika terjadi penyimpangan antara realisasi dari anggarannya, tidak satupun manajer yang merasa bertanggung jawab.

Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus sebagai pengendalian, penyusunan anggaran harus memenuhi syarat berikut:

a.      Partisipasi dari para manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran.
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan bagi pembuat keputusan tersebut. Partisipasi dalam penyusunan anggaran berarti keikutsertaan operating managers dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan di masa yang akan dating ditempuh oleh operating managers tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran. Tingkat partisipasi operating managers dalam penyusunan anggaran akan mendorong moral kerja yang tinggi dan inisiatif para manajer.

b.      Organisasi anggaran
Proses penyusunan anggaran memerlukan organisasi yang memisahkan fungsi penyusun usulan anggaran, fungsi penelaah (review) dan pengesah (approval) usulan anggarn, dan fungsi administrasi anggaran. Komite anggaran yang anggotanya terdiri dari manajemen puncak perlu dibentuk untuk melaksanakan fungsi review dan approval terhadap rangcangan anggaran yang diterima dari operating managers.

c.      Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengirim peran dalam proses penyusunan anggaran dan sebagai pengukur kinerja manajer dalam pelaksanaan anggaran.










BAB  3
PENUTUP

3.1.           KESIMPULAN
Dari penjelasan Mengenai materi Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban  Dalam Penyusunan Anggaran pada makala ini, kami kelompok Enam Mengambil satu kesimpulan Bahwa Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban  Dalam Penyusunan Anggaran memang sangat penting digunakan dalam  sebuah organisasi atau Perusahaan karena dengan adanya Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban  Dalam Penyusunan Anggaran setiap Organisasi atau Perusahaan akan lebih muda memproses  dalam pengaturan anggaran serta maju dan mundurnya Organisasi atau perusahaan dapat diketahui melalui Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban  Dalam Penyusunan Anggaran.

3.2.           SARAN
Sebagai Mahasiswa Ekonomi Manajemen Haruslah mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai materi Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban  Dalam Penyusunan Anggaran karena sebagai mahasiswa yang kelak dikemudian hari akan menjadi seorang sarjana yang mampu menerapkan Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban  Dalam Penyusunan Anggaran di dunia ekonomi.









DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. Dan James S. Reece. Accounting : Text and Cases. 3th. ed. Homewood, Illi nois : Ricard D. Irwin, Inc., 1989
Arnold, John dan Tony Hope. Accounting for  Decisions, Englewood Cllifts :Prentice/ Hall International, 1983.
Ashton, David, Trevor  Hopper, Robert  W. Scapens. Issues  In  Management  Accounting. New York : Prentice-Hall International, 1991.
Berliner, Carlie dan James A. Brimson (Eds).  Cost Management For Today’s Advanced Manufakturing : The CAM  I  Conceptual Design,  Boston  : Mass. Havard Business School Press, 1988.
Belkaoui, Ahmed. Cost Accounting  : Multidimentional Emphasis. Chicago : The Dryden Press, 1983.
Biagioni, Louis F. Dan Joseph A. Lavely.  “The Impact Of Accounting  on  Managerial  Perpormance” Dalam Reading In Cost Accounting, Budgeting and Control. Ed. William E. Thomas, Jr. 5th. ed. Cincinnati : South-Western Publising Co., 1978.
Bourke, P. F. “What Does It Cost?”  Dalam  Information Analysis In Management Accounting. Eds. Donald L. Anderson dan Donald L Raund. New York : John Wiley & Sons., 1978.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar