RAJA
TAHANA / TAHANI
Zaman
ini Masarakat Sea
telah mengenal tukar-menukar barang
yang menjadi kebutuhanya, mengenal,
peralatan berburu, dan sebagian telah
mengenal tinggal di
pesisir pantai hingga
bercocok tanam meskipun
masih sangat sederhana,
ini terbukti dari
temuan bekas-bekas tempat
tinggal atau Pemukiman. ada kesamaan
dari sisa-sisa peninggalan
benda-benda yang masih
terbuat dari batu. diantaranya
ditemukan sama
jenis yang di pesisir
pantai dan di
puncak gunung bekas
yang di perkirakan tempat
tinggal suku BUNIAN
SEA-SEA.
TAHANA merupakan
keturunan Raja Sea
yang ke II,
berdiam di daerah
BULAGI yang masih
satu daratan di Pulau Peling, TAHANA
adalah wanita pertama
yang pernah memerintah Daerah Bolukan, Pada zaman itu Seorang
Raja terpilih atas
dasar kesaktianya dan
kekuasaan, yang dianggap mampu haruslah
yang terkuat di
masanya, maka TAHANA
yang merupakan keturunan
dari Gahana diangkatlah menjadi orang
kedua memangku kekuasaan Raja di zaman
manusia belum mengerti
angka tahun.
Di masa
Tahana pengenalan dynamisme-Animisme telah
di kenal sehingga
masarakat Sea telah
di perkenalkan dangan
bebagai tatacara
penyembahan-peribadatan berupa
tradisi ritual yang
di kenal dengan
nama BASO’SA dengan
seorang juru kunci
yang menjadi nara-sunber
dinamakan PILOGOT.
Di masa ini
silsila keturunan - marga
telah diperkenalkan dengan sebutan
KATIMBUAN [timbu] yang artinya
teratas adapun keturunanya disebut SILLE’AN atau
Anak-Anak keturunan. Sedangkan
pemangku atau Pembantu Raja dikenal
dengan sebutan TONGGOL, dan Jabatan
Tonggaol masih tetap
berlaku sampai di
masa penjajahan pelanda.
sekarang tinggal sebutan
saja dengan kata
lain tinggal nama
yang dijabat
oleh Pemangku Adat Daerah khusus Daerah
Pulau Peling.
sedangkan jangka waktu -
masa Raja TAHANA ,
belum atau tidak
dapat di prediksi,
sampai seberapa lama
raja ini berkuasa,
yang pasti dari
bekas-bekas peninggalan prasejarah
yang ada kerajaan
ini pernah mengalami
masa kejayaan, dan
zaman Raja Tahana
masih masuk ke
dalam cerita Prasejarah…
demikian seterusnya
berlanjut ke masa
kekuasaan Raja ADIKALUT.
Tahana adalah yang
memperkenalkan kepada masarakat
cara menangkap ikan
di laut dengan
menggunakan alat tangkap yang dinamakan
"bubu" terbuat dari
sejenis Tali Hutan
dalam bahasa daerah Banggai
di namai "POLOI"
yang kemudian di
perkenalkan oleh suku-suku
lain yang pernah
tinggal di banggai .
Raja TAHANA
di akhir masanya
hanya meninggalkan bukti
berupa Petilasan yang
berada di Daerah
Bulagi di Pulau
PELING Banggai,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar